Foto: Anggota DPRD Barsel Hj. Rida Sri Ahlina
BUNTOK,Pojok62.com – Anggota DPRD Kabupaten Barito Selatan (Barsel) dari Fraksi PAN, Hj. Rida Sri Ahlina, melaksanakan kegiatan reses di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) II, meliputi Kecamatan Dusun Utara dan Gunung Bintang Awai (GB Awan) dari tanggal 22 Oktober hingga 1 November 2025.
Dalam kegiatan tersebut, Hj. Rida turun langsung ke lapangan untuk menyerap aspirasi warga di sejumlah desa, antara lain Desa Tarusan, Marwan Lama, Gunung Rantau, Palu Rejo, Marga Jaya, dan Sue Paken.
“Reses ini menjadi sarana bagi kami untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat, menampung usulan, dan mencarikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi warga di lapangan,” ujar Hj. Rida Sri Ahlina, Selasa (11/11/2025).
Warga di beberapa desa menyampaikan berbagai keluhan dan harapan, di antaranya perbaikan fasilitas infrastruktur, penggantian tiang listrik berstandar PLN di beberapa RT Desa Palu Rejo, Desa sei paken minta percetakan sawah sesuai arahan presiden tentang ketahanan pangan serta beberapa usulan desa lainnya, seperti peningkatan jalan yang menjadi akses utama kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat.
Selain infrastruktur, masyarakat juga menyoroti pelayanan pendidikan dan kesehatan yang dinilai masih perlu ditingkatkan, baik dari segi fasilitas maupun kualitas pelayanan.
Menanggapi hal itu, Hj. Rida menegaskan bahwa seluruh aspirasi warga akan menjadi prioritas pembahasan di DPRD Barsel.
“Setiap masukan dari masyarakat akan kami perjuangkan agar bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah. Aspirasi ini penting sebagai dasar dalam menentukan arah pembangunan yang tepat sasaran,” tegasnya.
Ia menambahkan, kegiatan reses merupakan bentuk tanggung jawab moral dan politik anggota DPRD untuk hadir di tengah masyarakat.
“Kami ingin setiap program pembangunan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga. Semua usulan sudah kami catat dan akan diprioritaskan sesuai urgensi kebutuhan,” tambah Hj. Rida.
Dalam kesempatan tersebut, Hj. Rida juga mengingatkan masyarakat bahwa pada tahun anggaran 2026, Pemerintah Kabupaten Barito Selatan akan mengalami pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat hingga lebih dari enam ratus miliar bila dibandingkan dengan tahun 2025.
Karena itu, ia berharap masyarakat dapat memahami bahwa tidak semua usulan dapat direalisasikan secara bersamaan.
“Pemerintah akan memprioritaskan program yang bersifat mendesak dan sangat dibutuhkan masyarakat,” tutupnya.(Red2).
