Rabu, 22 Januari 2025
Pojok62.com

Ini Alasan Kenapa Harus Puasa Sebelum Operasi

ilustrasi puasa sebelum operasi
Ilustrasi

Pojok62.com – Beberapa waktu sebelum operasi (biasanya 12 jam), dokter biasanya mengharuskan pasien untuk berpuasa. Ya, puasa umumnya harus dilakukan orang yang akan menjalani operasi pada esok hari.

Kenapa puasa sebelum operasi perlu dilakukan? Sebenarnya apa tujuan dokter mengharuskan berpuasa sebelum operasi? Apa manfaat puasa sebelum operasi?

Puasa sebelum operasi adalah hal yang umum dianjurkan dokter, terutama pada operasi besar yang mengharuskan pasien berada di bawah pengaruh anestesi umum. Jenis anestesi ini dapat membuat pasien tidak sadarkan diri, sehingga tidak dapat merasakan dan menyadari apapun yang sedang berlangsung selama prosedur dilakukan.

Nah, biasanya sebelum mendapatkan anestesi ini, seseorang tidak diizinkan untuk makan atau minum sesuatu.

Sebab, jika perut dalam kondisi terisi makanan selama operasi, pasien dapat muntah sementara di bawah pengaruh bius. Hal ini terjadi karena ketika pasien berada di bawah anestesi, refleks tubuh akan dihentikan untuk sementara.

Kemudian, kombinasi anestesi yang melumpuhkan tubuh dan intubasi (prosedur memasukkan lubang atau pipa melalui mulut atau hidung untuk pertukaran udara) akan memungkinkan tubuh untuk menghirup muntahan dan isi perut ke dalam paru-paru.

Hal ini disebut dengan istilah aspirasi paru. Aspirasi paru ini tidak bisa disepelekan, karena dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi, pneumonia, dan kesulitan bernapas. Selain itu, makan sebelum operasi juga dapat menyebabkan mual dan muntah setelah operasi, yang dapat sangat menyakitkan.

Masih Menjadi Kontroversi

Keharusan untuk puasa sebelum menjalani operasi ternyata tidak diamini oleh semua dokter. Nyatanya, ada beberapa dokter yang justru meyakini bahwa hal ini tidak perlu dilakukan. Sebab, meski ada potensi muntah dan menghirup isi perut sendiri, praktik puasa sebelum operasi dipercaya tidak lagi efektif oleh beberapa ahli anestesi, seperti dikutip dari Medical Daily.

Muntah selama operasi juga merupakan efek samping yang terbilang langka. Teknik anestesi modern saat ini telah membuat aspirasi paru menjadi sangat kecil kemungkinannya. Terlebih lagi, proses pengosongan perut sebenarnya berjalan lebih cepat daripada yang diyakini sebelumnya, sehingga puasa dalam jangka waktu yang panjang tidak begitu memberikan perbedaan yang berarti dalam mencegah aspirasi paru.

Kenapa Puasa Dilakukan sebelum Operasi

Jika operasi yang dilakukan melibatkan sistem pencernaan, mengonsumsi makanan operasi dapat mempersulit operasi dan menyebabkan infeksi. Dalam beberapa kasus, persiapan mengosongkan saluran pencernaan dilakukan untuk kesiapan operasi.

Aturan sebelum operasi sebenarnya tidak hanya melulu mengenai pelarangan makan, tetapi juga jenis makanan yang dikonsumsi beberapa waktu sebelum melakukan operasi. Beberapa hari atau minggu sebelum operasi, cobalah mengonsumsi makanan yang tidak berlemak dan kaya protein, seperti ayam, makanan laut, tahu, kacang-kacangan, produk susu rendah lemak sebagai bagian dari diet.

Apa yang Masih Boleh Dikonsumsi sebelum Operasi?

Waktu dan apa saja yang masih boleh dikonsumsi selama puasa sebelum operasi biasanya tergantung pada prosedur apa yang akan dijalani.

Namun secara umum, pola puasa sebelum operasi adalah 6-8 jam untuk makanan dan 2 jam untuk cairan. Menurut American Society of Anesthesiologists, orang sehat dari segala usia yang akan menjalani operasi, masih aman untuk mengonsumsi:

  • Cairan bening, termasuk air putih, teh, kopi hitam, dan jus buah tanpa ampas, hingga 2 jam sebelum operasi. Namun, Anda mungkin akan diwanti untuk menghindari beberapa jenis cairan, seperti susu, atau teh dan kopi yang menggunakan krimer, karena minuman seperti ini memiliki kandungan protein dan lemak yang dapat merusak paru-paru.
  • Makanan ringan, seperti setangkup roti dan teh, atau salad dan sup, sampai 6 jam sebelum operasi.
  • Makanan berat, seperti gorengan atau makanan berlemak dan berdaging, hingga 8 jam sebelum operasi.

Meski demikian, untuk pasien anak-anak biasanya tetap tidak disarankan untuk diberi makanan padat pada tengah malam sebelum operasi. Sementara itu, cairan bening seperti air, jus tanpa ampas, atau agar-agar, masih aman untuk dikonsumsi hingga 4 jam sebelum prosedur operasi dilakukan.

Beberapa pasien harus mengikuti aturan makan setelah tengah malam. Ini termasuk orang-orang yang memiliki penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dan orang-orang dengan gastric paresis (kelumpuhan lambung yang dapat terjadi pada orang-orang yang mengidap diabetes).

Orang-orang ini memiliki risiko muntah dan aspirasi yang meningkat selama operasi dan harus diinstruksikan untuk berpuasa dalam waktu yang lebih lama, seperti halnya orang yang menjalani operasi lambung atau usus.

Berita terkait

Ini 6 Ciri-Ciri Hubungan Toxic, Jangan Sampai Terjebak

admin

Pemkab Barsel Serahkan Bantuan Alat Kalibrasi Arah Kiblat

Editor Pojok62

4 Gempa Bumi Dahsyat yang Disebut dalam Al-Qur’an

admin